Pada tahap awal yaitu datafication, berbagai data dari aneka sumber harus disiapkan agar bisa dibaca program komputer. Tahap ini membutuhkan keahlian di bidang ilmu komputer, karena menggunakan teknologi untuk memperebutkan set data yang sangat besar, bekerja dengan algoritma yang rumit, dan membutuhkan alat yang lebih canggih daripada Excel.
3. Memiliki pengalaman langsung dengan pemrograman database SQL
Seorang data scientist harus berpengalaman dalam mengolah data menggunakan query SQL, agar dapat memahami banyaknya data yang rumit dan menggunakan logika mereka dengan baik. Beberapa ilmu lain yang harus mereka pahami adalah Advanced Database dan Data Warehouses.
4. Kemampuan bekerja dengan data tidak terstruktur dari banyak sumber seperti video dan media sosial
Eratnya pekerjaan dalam mengolah data mentah dalam big data, akan ada aliran data dengan volume yang sangat besar dari berbagai sumber, seperti media sosial. Data-data ini kemudian harus diambil, disimpan, dan dianalisis.
Jadi, jika ada data error, maka data scientist harus kembali memutar otak untuk bisa tetap memprosesnya dengan cara-cara yang tidak biasa. Semua data ini nantinya harus disimpan dan diatur dengan cara yang sistematis.
5. Memahami beberapa fungsi analisis
Analisis dimaksudkan untuk menggambarkan pemikiran kritis yang bersifat kuantitatif. Secara teknis, analitik adalah praktik menganalisis informasi untuk membuat suatu keputusan. Analis dapat berinteraksi dengan data pada tingkat database atau tingkat laporan yang dirangkum.
Selanjutnya, analis akan melibatkan ilmu statistika, optimasi, dan penalaran matematis. Tak heran, seorang data scientist harus menguasai Statistics for Data Science, Bayesian Decision Theory, Predictive Analytics, dan Probabilities and Data.
Sehingga mereka bisa menganalisis data dengan baik dan benar melalui cara pemrosesan sinyal, model probabilitas, program komputer dan hal yang berkaitan dengan ilmu sains.
Berminat jadi data scientist?
Data scientist merupakan salah satu profesi kekinian yang dibutuhkan hampir di semua industri, dan bidang yang memerlukan analisis statistik dengan melibatkan volume data besar. Seperti diulas dalam Harvard Business Review (2012), profesi data scientist adalah salah satu profesi paling ‘hot’ dan dicari di abad ke-21 ini. Bahkan, dalam dekade terakhir, permintaan akan profesi ini meningkat 30 kali lipat.
Di Indonesia sendiri, profesi ini masih belum banyak peminatnya, sedangkan permintaannya sudah mulai tinggi. Di sisi lain, dari tahun ke tahun, pendidikan tinggi terkait teknologi kerap menjadi pilihan program studi favorit calon mahasiswa. Tak lain karena bidang teknologi adalah area yang dianggap berkembang dengan zaman, selalu ada pembaharuan, sehingga akan tetap relevan jauh di masa depan.
Komentar